Sekarang tak sulit bagi seseorang untuk melihat ulasan film. Dengan mencari film tertentu di Google, kita bisa langsung tahu nilai-nilai film tersebut dari jejaring penilai film terkenal, seperti IMDb, Rotten Tomatoes dan Metacritic. Lalu, bagaimana ketiga jejaring tersebut memberikan nilainya?
Sebelum menonton film, beberapa orang akan mencari penilaian orang lain tentang film yang ingin ditonton. Terutama saat kita ingin menonton di bioskop, tentu kita ingin mengetahui kualitas sebuah film agar tak kecewa dengan uang yang kita keluarkan. Paling mudah, kita menjelajah lewat ponsel kita, lalu mencari film apa yang kita cari.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar di samping, kami mencari film “Dumbo” di Google lewat ponsel. Lalu, muncul tiga jejaring penilai film paling populer, yaitu IMDb, Rotten Tomatoes dan Metacritic. Bahkan, Anda juga bisa temukan beberapa informasi lainnya beserta nilai dari para pengguna Google sendiri. Dari hasil penelusuran kami, nilai film dari tiga jejaring penilai film tersebut takkan tampil jika Anda mencarinya di komputer atau laptop Anda. Lalu, bagaimana ketiga jejaring penilai film ini memberikan nilai mereka? Mari kita selisik lebih dalam. Seluruh data di bawah ini kami ambil pada tanggal 2 Juni 2020 dan hanya fokus pada penilaian film saja.
IMDb
Dimulai dari IMDb dengan alamat jejaring www.IMDb.com. IMDb memberikan nilai dengan jarak 1—10. Nilai ini merupakan hasil rata-rata dari orang-orang yang menilai di jejaring tersebut. Jika membuka film yang ingin kita cari di IMDb pada ponsel, Anda takkan dapatkan hasil selengkap saat membukanya di komputer. Salah satunya, yaitu akses untuk detail nilai yang diberikan jejaring ini. Mari bedah lebih dalam penilaian IMDb pada film-filmnya dengan membuka jejaringnya di komputer.
Kami masih menggunakan film Dumbo (2019) sebagai contoh. Anda bisa melihat laman awal film Dumbo yang tayang pada tahun 2019 ini dalam gambar di atas. Menurut data, film ini mendapat nilai 6,3/10 dari 60.395 suara. Anda bahkan bisa lihat nilai dari Metacritic yang diberikan warna dengan nama “Metascore” (lihat di bawah tautan “+ Add to Watchlist”, berwarna kuning dengan nilai 51). Jika klik nilai Metascore ini, Anda akan dibawa pada laman yang berisi nilai-nilai kritik unggulan dengan ulasan singkat. Penjelasan lebih detail mengenai Metacritic akan kami tempatkan pada bagian terakhir.
Sementara itu, 60.395 suara tersebut merupakan pengguna IMDb. Anda juga bisa melihat ulasan singkat dari para penggunanya di bagian bawah laman awal film yang Anda cari. Untuk menjadi pengguna IMDb, Anda bisa mendaftarkan diri Anda di jejaring tersebut dan memberikan nilai 1—10 pada setiap film yang telah Anda saksikan. Anda juga bisa menulis ulasan Anda tersendiri dalam bahasa Inggris setelah memberikan nilai. Namun, nilai 6,3 bukanlah nilai murni dari rata-rata 60.395 pengguna. Untuk melihat detail lengkapnya, Anda bisa klik angka suara jumlah suara yang berada di bawah angka nilai (dalam kasus ini, klik angka 60.395; selain itu, Anda tak bisa akses fitur ini jika membukanya lewat ponsel). Seperti inilah tampilan sesudah Anda akses angka suara.
Anda bisa melihat grafik berapa jumlah dan persentase penilai serta demografi para penilai berdasarkan usia dan jenis kelamin. Di bawahnya, ada detail lagi, yaitu nilai dari “1000 penilai teratas” (Top 1000 Voters) dan pengguna Amerika Serikat serta non-AS. Anda dapat melihat bahwa rata-rata asli film Dumbo mendapatkan nilai 6,4 (lihat arithmetic mean dalam gambar). Namun, bukan rata-rata ini yang digunakan, melainkan ‘rata-rata tertimbang’ (weighted average, lihat di atas demografik).
IMDb tidak menjelaskan secara detail apa yang dimaksud dengan rata-rata tertimbang ini. Mereka hanya jelaskan beberapa hal diperhitungkan untuk menjadi rata-rata tertimbang. Kemungkinan besar, IMDb mempertimbangkan seribu penilai teratas mereka dan mencampurnya dengan nilai keseluruhan. Hasilnya, yaitu rata-rata tertimbang yang tampil pada laman depan film. Untuk 1000 penilai teratas, mereka hanya jelaskan bahwa seribu orang tersebut merupakan pengguna yang paling banyak berikan nilai. Namun, IMDb tidak memberi tahu siapa seribu orang ini.
Rotten Tomatoes
Mari kita lanjut ke Rotten Tomatoes dengan alamat jejaring www.rottentomatoes.com. Penilaian di jejaring ini sebenarnya lebih banyak. Namun, yang mereka unggulkan, yaitu “Tomatometer”. Penilaian Tomatometer sebenarnya cukup simpel, menghitung berapa persentase kritikus yang menganggap film itu baik dan mempersentasekannya. Mari kita lihat laman depan film Dumbo di jejaring Rotten Tomatoes di bawah ini.
Anda bisa lihat bahwa Dumbo mendapatkan Tomatometer sebesar 47% dari 352 ulasan kritikus. Tomatometer menilai, jika film berada di bawah 60%, maka dikategorikan filmnya “rotten” atau berarti “busuk”. Film yang rotten akan diberi tanda percikan berwarna hijau. Sementara itu, jika di atas 60%, film ini dinilai “fresh” atau “segar”. Film yang fresh diberi tanda tanda tomat utuh. Bisa dibilang, jika rotten itu buruk dan jika fresh itu baik.
Sementara itu, dalam jejaring ini mereka mencantumkan film “Certified Fresh” yang kurang lebih berarti “terjamin segar”. Bisa dibilang, film-film ini kualitasnya terjamin karena rata-rata kritikus memberi penilaian yang bagus. Film-film Certified Fresh Rotten Tomatoes diberikan tanda tomat utuh dengan tulisan “Fresh” yang dibalut dengan tulisan “Certified” di atasnya dengan latar belakang kuning dan tulisan “Rotten Tomatoes” di bawahnya dengan latar belakang hijau.
Untuk diberikan Certified Fresh di Rotten Tomatoes, ada beberapa ketentuan. Pertama, film tersebut harus mendapatkan Tomatometer minimal 75% tanpa pernah berada di bawah persentase tersebut. Kedua, film-film ini harus miliki minimal lima ulasan dari “Top Critics” (kritikus unggulan) Rotten Tomatoes. Bagian ketiga terbagi jadi dua bagian, pertama film yang dirilis secara luas harus memiliki setidaknya 80 kritik. Sementara itu, film yang dirilis secara terbatas minimal harus memiliki 40 kritik.
Selain Tomatometer di Rotten Tomatoes, ada juga “Audience Score” yang berarti nilai penonton. Dalam hal ini, Anda juga bisa jadi penilai di Rotten Tomatoes. Tinggal daftar di jejaring Rotten Tomatoes, Anda bisa berikan nilai suatu film dengan skala 1—5 dengan opsi 1,5; 2,5; dst. tercantum. Penilaian baik-buruknya sebuah film ditentukan dengan tanda dalam bentuk berondong dalam kemasan.
Ketentuannya agak mirip dengan fresh dan rotten. Jika suatu film dapatkan nilai di atas 3,5 lebih dari 60% penilai, film ini akan dapatkan tanda berondong berdiri dengan kemasan merah. Sementara itu, jika kurang dari 60%, film tersebut akan dapatkan tanda berondong jatuh dengan kemasan hijau. Selain itu, tanda plus berwarna biru berarti film tersebut belum dinilai oleh penilai, yaitu pengguna Rotten Tomatoes. Contohnya, Dumbo dapatkan Audience Score sebesar 61% dan dapatkan berondong berdiri berkemasan merah.
Anda pun bisa melihat detail nilai di Rotten Tomatoes. Dengan klik tulisan “more info”, tersaji nilai rata-rata kritikus, jumlah ulasan, jumlah ulasan fresh, jumlah ulasan rotten, dan rata-rata nilai pengguna Rotten Tomatoes. Dalam kasus Dumbo misalnya, film ini dapatkan rata-rata nilai kritikus 5,55/10; jumlah ulasan 352; ulasan segar 164 dan ulasan busuk 188. Sementara itu, menurut pengguna, rata-rata nilai Dumbo sebesar 3,2/5. Anda juga masih bisa melihat detail pengulas jika menggeser ke bawah di laman profil film.
Metacritic
Saat IMDb fokus pada informasi lengkap film dan nilai para pengguna, Metacritic fokus pada nilai-nilai dari kritikus. Oleh karena itu, kemungkinan di IMDb dimuat nilai dari Metacritic. Jejaring beralamat www.metacritic.com ini menyebut nilainya sebagai “Metascore” dengan skala 0—100. Berikut bentuk laman awal film Dumbo di Metacritic.
Laman atas film di Metacritic akan menunjukkan Metascore film dengan latar belakang gambar dari film tersebut ditambah dengan cuplikan film yang langsung diputar. Kami sarankan untuk kecilkan suara sebelum membuka profil film pada laman ini. Dalam laman Dumbo, terlihat Metascore 51 dengan latar belakang kuning. Ini berarti film ini dapatkan ulasan yang bermacam-macam, ada yang bagus dan jelek, atau biasa saja.
Cara Metacritic menilai mungkin sedikit lebih kompleks. Mereka harus menerjemahkan segala macam bentuk nilai dan skalanya menjadi skala 0—100 mereka. Untuk nilai 0—10, mereka kalikan 10, begitu juga dengan bintang lima yang tinggal dikalikan 20 saja (walau dalam jejaring tak dijelaskan). Yang agak sulit, yaitu film dengan skala 4 bintang serta skala huruf A—F. Di samping ini tabel penjelasan dari Metacritic yang kami terjemahkan.
Sementara itu, Metascore mengategorikan film dalam warna merah, kuning dan hijau. Kurang-lebih, hijau berarti bagus, kuning biasa saja, dan merah jelek. Film berwarna hijau nilainya harus atau sama dengan 61; film berwarna kuning nilainya 40—60, sementara film berwarna merah nilainya 0—39.
Metacritic pun memberikan kategori tertentu pada penilaian mereka. Untuk film di atas 81, Metacritic kategorikan “Universal Acclaim” atau diakui bagus oleh sebagian besar kritikus. Nilai 61—80 dikategorikan “Generally Favorable Reviews” atau rata-rata kritikus anggap bagus. Nilai 40—60 dikategorikan “Mixed or Average Reviews” dengan artian ulasan kritikus campur-aduk atau film dianggap biasa saja. Nilai 20—39 dianggap “Generally Unfavorable Reviews” atau rata-rata kritikus anggap film tak bagus. Sementara untuk nilai 0—19, mereka anggap “Overwhelming Dislike” dengan artian film menerima tanggapan yang benar-benar buruk dari kritikus.
Jika menggeser ke bawah laman profil film, Anda bisa melihat detail nilai-nilai dari kritikus dan pengguna Metacritic. Terdapat juga detail kritik singkat. Untuk pengguna, Anda diberi skala 0—10 dengan maksimal karakter 5000 saja. Anda perlu mendaftar ke Metacritic terlebih dahulu untuk berikan ulasan di jejaring ini.
Sekian penjelasan dari kami. Dengan tulisan ini, kami berharap Anda bisa jadi penonton yang cerdas dan menghargai kritik. Daripada melihat nilai saja dan menyalahkan salah satu jejaring di atas karena buruknya kredibilitas mereka, ada baiknya Anda melihat alasan mereka memberikan nilai tersebut. Dunia perfilman Indonesia bisa lebih baik bukan hanya karena sineasnya lebih baik, tetapi juga penontonnya lebih cerdas.
Tulisan ini pertama kali tayang pada 17 April 2019 dan disunting ulang pada 2 Juni 2020.
Baca juga: A24: “Mesin” Baru Penghasil Oscar
Penulis: Muhammad Reza Fadillah
Penyunting: Anggino Tambunan