Review Film #TemanTapiMenikah2 (2020): Gejolak Suami-Istri Muda

1
986
Review Film #TemanTapiMenikah2 (2020): Gejolak Suami-Istri Muda

Mengganti pemeran utama dari Vanesha Prescilla menjadi Mawar Eva de Jongh merupakan tantangan terbesar film #TemanTapiMenikah2. Ada koneksi yang perlu dibangun ulang oleh De Jongh dan Adipati Dolken. Namun, perubahan pemeran ini dirasa pas mengingat fase kehidupan dan nuansa film yang berbeda.

Pergantian Vanessa Prescilla ke Mawar Eva de Jongh

Pada film #TemanTapiMenikah (2018), kita disodorkan dengan koneksi kuat yang dibangun Dolken dengan Prescilla. Mereka menggambarkan hubungan persahabatan platonik dalam jangka waktu yang panjang, mulai dari masa sekolah menengah pertama (SMP) hingga selesai kuliah. Hubungan persahabatan mereka penuh dengan keceriaan, dengan koneksi kuat dari Dolken dan Prescilla yang sangat mengalir dalam bertukar dialog.

Sayangnya, koneksi kuat dan dialog ceria tersebut tidak bisa dilanjutkan lagi dalam #TemanTapiMenikah2. Pasalnya, produser film, Frederica, lebih memilih sosok Mawar Eva de Jongh untuk mengisi karakter Ayudia Bing Selamet (Ayu). Adipati Dolken yang tetap memerankan Muhammad Pradana Budiarto (Ditto) harus membangun ulang koneksinya dengan pasangan mainnya.

De Jongh dan Prescilla memang memiliki karakter berbeda. Prescilla terlihat lebih hidup jika karakternya energik dan banyak dilangsungkan dialog cepat. Sementara itu, De Jongh lebih hebat dalam diamnya dan lebih kuat dalam sedihnya. Memilih De Jongh sebagai penerus Prescilla yang memerankan sosok Ayu dewasa nyatanya menjadi keputusan tepat melihat skenario film ini.

Film pertama menyuguhkan kita hubungan persahabatan anak sekolah. Layaknya anak muda, keceriaan mungkin lebih banyak diutarakan ketimbang orang dewasa. Sosok Prescilla tepat mengisi pada bagian sana. Sementara itu, Dolken terlihat begitu nyaman dengan karakternya yang gemar cengar-cengir dan kerap menebar candaan.

Untuk film kedua, ketika kedua karakter sudah menikah, fluktuasi hubungannya jauh lebih luas. Hal ini wajar dalam pernikahan. Ada tukar amarah yang mungkin takpernah terjadi semasa muda, ada keegoisan yang lebih terasa karena lebih banyak waktu bersama. Di sinilah keputusan tepat memilih De Jongh terlihat. Aktris ini memiliki karakteristik yang pas untuk memerankan pasangan suami-istri muda dan perempuan hamil muda.

De Jongh dapat terlihat lebih tenang dan lebih dewasa dalam memerankan Ayu ketimbang Prescilla dalam film sebelumnya. Tidak bisa dibilang Prescilla lebih inferior juga sebab karkateristiknya memang lebih pas memerankan perempuan remaja. Keduanya memang sesuai dengan tuntutan skenario kedua film yang berbeda. Sayangnya, kita mungkin tidak begitu banyak mengenal sosok Ayudia Bing Slamet yang asli dari kedua film ini karena karakternya lumayan berbeda.

Konsistensi Adipati Dolken

Untuk mengaji ulang koneksi kuat dari dua pemeran utama dari film pertama, sekuel #TemanTapiMenikah menampilkan kilasan adegan dari film pertama. Kali ini, adegan-adegan tersebut diperankan oleh De Jongh. Memang terlihat sekali perbedaan De Jongh dengan Prescilla sebagai Ayu dari adegan-adegan tersebut. Namun, hal ini terselamatkan degan konsistensi yang ditunjukkan Adipati Dolken sebagai Ditto.

Fleksibilitas Dolken sebagai Ditto pada masa muda dan dewasa terlihat. Dolken sebagai Ditto muda pada film kedua ini dapat menjaga gaya cengar-cengir-nya layaknya film pertama dengan menunjukkan gestur dan raut yang lebih tenang nan dewasa. Ketika ia menunjukkan amarahnya, yang takpernah ia tunjukkan dalam film pertama, ledakan emosinya pun sesuai dengan karakter Ditto yang telah ia tampilkan.

Dengan adanya Dolken dan kemampuannya mengaji ulang koneksinya dengan De Jongh, kita sedikit lupa bahwa ada pergantian pemeran utama. Dolken dan De Jongh pun membangun koneksi baru yang berbeda dari koneksi Dolken dan Prescilla pada film pertama. Keduanya mampu menampilkan sisi romantis yang lebih dalam dengan tetap menjaga persahabatan yang sudah terjalin dari film pertama.

Lebih Kelam

Jelas bahwa film #TemanTapiMenikah2 lebih kelam dari film pertamanya, sesuai dengan fase usia dari kedua karakter utamanya. Rako Prijanto sebagai sutradara pun terlihat lebih lihai dalam nuansa yang lebih kelam ini walau tetap menjaga candaan-candaan kecil layaknya film pertama. Ia mampu mengeluarkan kemampuan terbaik dari kedua karakter utamanya, terutama dari pertikaian saat Ditto tur ke Balikpapan.

Satu hal yang disayangkan, beberapa adegan yang seharusnya paling menyentuh kurang terasa emosional. Terlihat dalam adegan persalinan kurang menjadi klimaks yang hakiki. Gaya sinematografi yang dipakai untuk adegan ini memang cantik, tetapi kurang memasukkan emosi layaknya sebuah film. Hal ini beberapa kali juga terjadi di adegan lainnya, sinematografi yang cantik, tetapi kurang mampu menampilkan emosi dari para pemainnya.

Kekurangan di atas mungkin dapat dimaksimalkan lagi di film Prijanto berikutnya. Keseluruhan, #TemanTapiMenikah2 film emosional nan manis yang cukup baik menampilkan gejolak pasangan suami-istri muda. Performa Dolken dan De Jongh menonjol, saling mengisi satu sama lain dan menciptakan koneksi yang unik.

Infografik Teman Tapi Menikah 2 oleh ulasinema.

Baca juga: Review Film This Is Spinal Tap: Mokumenter Rokumenter

Penulis: Muhammad Reza Fadillah
Penyunting: Anggino Tambunan

Tonton keseruan film Only melalui aplikasi