Fireworks Wednesday (2006): Letupan Berumah Tangga

0
1163
Fireworks Wednesday (2006): Letupan Berumah Tangga

Asghar Farhadi mampu menyingkap masalah rumah tangga yang sewaktu-waktu dapat “meledak” bagai gudang petasan. Fireworks Wednesday tidak hanya mengajak kita mengetahui kondisi rumah tangga pasangan di Iran, tetapi juga menempatkan kita di posisi serbaragu untuk memihak. Sorotan pada film ini dapat menunjukkan perkembangan isu rumah tangga pada film-film Farhadi.

Permasalahan rumah tangga keluarga kelas menengah menjadi latar yang beberapa kali dipilih Farhadi dalam beberapa karyanya. Contohnya dapat kita temukan dalam A Separation (2011) yang menyabet Fim Asing Terbaik Oscar dan The Past (2013) yang mengantarkan Bérénice Bejo meraih penghargaan aktris terbaik Festival Film Cannes. Dengan latar budaya Timur dan kultur Iran, suasana yang dihadirkan film Farhadi berbeda dengan sutradara Eropa yang membahas isu serupa.

Dalam A Separation, Farhadi mengisahkan adu ego suami-istri yang teguh ingin berpisah dan menghindari mediasi. Adegan dibuka dengan pernyataan mereka di pengadilan. Si istri menggugat suaminya karena tidak mengikuti keinginannya untuk keluar dari Iran. Si suami menolak dengan alasan merawat ayahnya yang mengidap alzheimer. Termeh, si anak, harus memilih tinggal dengan ibunya atau ayahnya. 

Beralih pada The Past, kisah yang ditawarkan Asghar cukup kompleks dan berkembang dari A Separation. Ada isu rujuk dan usaha membangun bahtera rumah tangga yang baru.  Ahmad, seorang Iran, bertemu kembali dengan mantan istrinya yang seorang Perancis, Marie. Kedatangan kembali Ahmad ke hidup Marie sebab Lucie anak perempuan mereka bermasalah secara psikologi karena trauma perpisahan. Sementara itu, Marie sedang membangun hubungan baru dengan Samir, pria beristri.

Adapun dalam Fireworks Wednesday, film Farhadi yang dibuat sebelum dua film di atas, konflik perpisahan dalam film berjudul asli Chaharshanbe-soori ini berbeda: ada isu perselingkuhan yang umum menjadi alasan perpisahan. Selain itu, dalam film ini, Farhadi belum melibatkan anak dalam urusan perpisahan. Hal ini  nantinya akan dimuat sineas Iran ini dalam A Separation dan The Past. Dalam A Separation, kita mendapat pukulan telak ketika Termeh, si anak, matanya dipenuhi air mata dan lidahnya kehilangan gerak sebab ia harus memutuskan akan tinggal dengan ayahnya atau ibunya setelah perceraian.

Fireworks Wednesday mengambil sudut pandang cerita di luar suami-istri yang sedang berkonflik. Asghar menggunakan sudut pandang perempuan muda yang akan segera menikah. Melalui tokoh Roohi (Taraneh Alidoosti) yang bekerja sebagai asisten rumah tangga panggilan dalam film ini, kita ambil bagian dalam suasana rumah tangga Morteza (Hamid Farokhnezhad) dan Mozhde (Hediyeh Tehrani). Roohi dipanggil untuk membantu membersihkan apartemen pasangan tersebut. Pada awal kisah, ada gambaran apartemen pasangan tersebut masih berantakan: barang-barang yang dikemasi, entah ingin pindah atau baru pindah, dan pecahan kaca jendela terserak ke mana-mana.

Kemudian, ada adegan Mozhde, si istri, yang meminta Roohi meninggalkan apartemennya karena tidak suka ada orang lain di rumahnya. Ia juga gesit mengecek barang-barang, menciumi lemari pakaian, dan menempelkan kupingnya di tembok untuk mencuri suara. Tindak laku Mohzde menjadi misteri yang coba ditawarkan dalam kisah ini: apakah benar suaminya mencintai perempuan lain?

Isu ini dihadirkan dengan latar perayaan kembang api dan petasan di Iran. Sepanjang film, terdengar samar-samar suara petasan menyambung dari kejauhan. Semacam metafora kondisi gambaran tangga Mozhde dan Morteza yang siap meledak, suara petasan dari kejauhan mengonkretkan suasana yang dibangun dalam cerita.

Mozhde curiga suaminya, Morteza, menjalin hubungan dengan Simin (Sahar Dolatshahi), perempuan yang juga bertempat tinggal di gedung apartemen tersebut. Hal ini yang pelan-pelan diketahui Roohi, gadis yang akan menikah dalam waktu dekat. Mozhde meminta Roohi untuk menggunakan jasa salon Morteza untuk mempersiapkan riasan pernikahan dan sambil mencari tahu tentang perempuan yang merebut suaminya.

Dalam kisah yang berlanjut, Roohi mulai mengetahui permasalahan sebenarnya. Ia serupa kita, secara sadar atau tidak sadar, akan memberikan penilaian yang benar dan yang salah dalam hubungan rumah tangga Mozhde dan Morteza. Roohi yang akan menikah mulai mengetahui kompleksitas hubungan dalam berumah tangga dan masalah kesetiaan.

Alih-alih membuka jelas masalah yang sebenarnya, Roohi menyimpan rapat-rapat semua fakta dan membiarkan hubungan rumah tangga pengguna jasanya tersebut baik-baik saja. Ia tidak menempatkan dirinya apabila di posisi Mozhde dan menempatkan calon pasangannya menjadi Morteza. Secara tidak langsung, ia menganggap hal tersebut kewajaran.

Di sisi lain, sikap Roohi menunjukkan konsep pernikahan yang absurd. Pernikahan selalu memuat rasa sakit dan kesedihan. Namun, hal tersebut tetap menjadi salah satu bagian hidup seseorang yang dijalani hingga kini. Dengan berbagai macam alasan, seseorang membangun rumah tangga dan memiliki cita-cita yang paling ideal. Di sisi lain, ia siap menerima kesengsaraan, kekecewaan, kesedihan, dan luka sepanjang hidup.

Memaknai Perpisahan

Alih-alih membuat cerita membangun hubungan, Asghar Farhadi menghadirkan kisah perpisahan yang menjadi babak dalam rumah tangga. Asghar menggambarkan urusan perpisahan bukanlah keputusan mutlak si suami. Permintaan cerai tidak dihadapi dengan ancaman dan kekerasan suami terhadap sang istri.

Selain itu, tidak ada ketergantungan ekonomi sebab cerita berlatar kelas menengah dan tidak ada rasa bersalah karena pertimbangan dosa. Hal ini yang digambarkan tokoh-tokoh sentral dalam Fireworks Wednesday, dan The Past. Isu perpisahan bisa muncul kapan pun dan diajukan oleh suami atau istri.

Adapun dalam A Separation, Farhadi menghadirkan pasangan dari kelas bawah, Razieh dan Hojjat. Keduanya saling membutuhkan secara ekonomi, terutama sang istri, dan menilai perpisahan bukanlah sesuatu yang baik, sesuatu yang harus dicegah sebisa mungkin dan apa caranya. Selain itu, suami memiliki porsi besar dalam menentukan perpisahan. Kita dapat meilihat ancaman secara tidak langsung yang kerap dilakukan sang suami kepada istrinya, yaitu memukul-mukul diri kalau ada masalah.

Melalui Fireworks Wednesday, Asghar Farhadi menyingkap problem rumah tangga dan pertanyaan mendasar untuk membangun hubungan. Selain itu, dilengkapi film-film lainnya, Farhadi menghadirkan berbagai sudut pandang perpisahan sebagai fase kehidupan yang tidak dapat dihindari.

Infografik Fireworks Wednesday (2006): Letupan Berumah Tangga oleh ulasinema

Baca juga: A Separation (2011): Teka-Teki Makna Adil

Penulis: Anggino Tambunan
Penyunting: Muhammad Reza Fadillah