Film-Film Marvel Cinematic Universe: Urutan Terburuk—Terbaik (23—11)

1
1678
Urutan Terburuk—Terbaik Film-Film Marvel Cinematic Universe (23—11)

Sejak Iron Man (2008) dirilis, Marvel membentuk dunia sinemanya sendiri. Terdiri dari saga-saga film pahlawan super, lalu dipersatukan dalam satu alur dan bergabung dengan nama Avengers. Sampai saat ini, sudah ada 23 film yang diproduksi di bawah naungan Marvel Cinematic Universe (MCU). Setelah akhiran epik dari Avengers: Endgame (2019) dan ditutupnya fase ketiga oleh Spider-Man: Far from Home (2019), mari kita urutkan film-film Marvel dari yang terburuk hingga terbaik.

MV5BOGE4NzU1YTAtNzA3Mi00ZTA2LTg2YmYtMDJmMThiMjlkYjg2XkEyXkFqcGdeQXVyNTgzMDMzMTg@._V1_SY1000_CR0,0,674,1000_AL_

23. Thor (2011)

Film-film Marvel fase pertama memang bukanlah fase yang akan dikenang. Walaupun sukses dengan Iron Man pertama dan ditutup dengan manis oleh Avengers pertama, beberapa film yang ada di dalamnya takbisa dibilang sukses. Salah satunya, yaitu kisah Thor pertama. Memilih Kenneth Branagh sebagai sutradara merupakan langkah aneh. Biasa menggarap film-film yang diadaptasi dari naskah teater Inggris klasik, Brannagh tak berhasil memadukan unsur aksi dan dialog teatrikal andalannya. Untungnya, Tom Hiddleston yang memerankan Loki dan Anthony Hopkins sebagai Odin cukup menjanjikan.

MV5BMTUyNzk3MjA1OF5BMl5BanBnXkFtZTcwMTE1Njg2MQ@@._V1_SY1000_CR0,0,674,1000_AL_

22. The Incredible Hulk (2008)

Mungkin tak banyak orang yang ingat bahwa film ini masuk ke dalam MCU. Louis Leterrier sebagai sutradara bukan orang yang asing dengan film aksi. Namun, pembangunan karakter Hulk dan hubungannya dengan Betty Ross terlihat janggal. Betty yang diperankan Liv Tyler pun tak ditampilkan sebagai perempuan yang cerdas, melainkan terlalu nafsu dengan Bruce Banner. Edward Norton sebenarnya tampil bagus, tetapi penggarapan karakternya memang tak bisa menampilkan aktingnya dengan baik. Pada akhirnya, film ini pun tak dilanjutkan sebagai trilogi, seperti film-film MCU lainnya.

Urutan Film Terburuk--Terbaik Marvel Cinematic Universe 20--11 - Captain Marvel

21. Captain Marvel (2019)

Sayang sekali film dengan ambisi besar seperti Captain Marvel tidak didasari dengan plot cerita yang menarik serta akting yang baik. Sebagai film Marvel dengan karakter utama wanita pertama dan yang disebut-sebut sebagai pahlawan super terkuat MCU, film ini gagal atasi beban beratnya. Di satu sisi, Captain Marvel berhasil memberikan efek visual yang memikat, sesuatu yang mungkin agak jarang ditemukan di film-film MCU.

MV5BMTM0MDgwNjMyMl5BMl5BanBnXkFtZTcwNTg3NzAzMw@@._V1_

20. Iron Man 2 (2010)

Tampil hebat dalam Iron Man pertama, peranan Robert Downey Jr. sebagai Tony Stark dalam film ini dilebih-lebihkan. Pendewasaan karakter Tony setelah ditawan yang diterapkan dengan baik pada film pertama, sayangnya sirna pada film kedua. Stark justru menjadi karakter yang jauh lebih narsis, yang ditunjukkan dalam adegan persidangan aneh pada awal film. Padahal, Ivan Vanko yang diperankan oleh Mickey Rourke punya potensi besar untuk jadi musuh yang hebat. Nyatanya, penulisan skenario film ini terlihat terburu-buru sehingga pendalaman karakternya terlihat asal-asalan.

MV5BMTM4OGJmNWMtOTM4Ni00NTE3LTg3MDItZmQxYjc4N2JhNmUxXkEyXkFqcGdeQXVyNTgzMDMzMTg@._V1_SY1000_SX675_AL_

19. Avengers: Age of Ultron (2015)

Skala waktu dalam film ini terlalu singkat dan terkesan terburu-buru. Padahal, mengusung nama “age” yang berarti zaman. Dalam keterburu-buran itu, mereka masih sempat menyelipkan adegan pesta aneh dan kisah cinta Banner dan Romanoff. Kita pun tak merasakan ancaman besar Ultron dalam film ini. Apalagi, musuh ini merupakan sebuah kecerdasan buatan yang dibuat dari hebatnya Mind Stones, “otak” Tony Stark dan Bruce Banner. Seharusnya Ultron bisa menyebabkan teror skala global, mengancam keamanan pribadi karena jangkauan internet yang bisa diraihnya. Namun, cerita seperti ingin simpel: datang ke Sokovia dan menghancurkan bumi lewat meteor buatan. Untungnya, Age of Ultron masih bisa suguhkan aksi seru.

MV5BMTYzOTc2NzU3N15BMl5BanBnXkFtZTcwNjY3MDE3NQ@@._V1_SY1000_CR0,0,640,1000_AL_

18. Captain America: The First Avenger (2011)

Salah satu film yang mungkin membuat MCU masih positif melanjutkan proyeknya setelah asam-manis fase pertama. Captain America merupakan sosok pahlawan super yang terlihat simpel dibanding teman-temannya. Aksi pertarungan-pertarungan dalam filmnya pun lebih asik dilihat karena lebih realistis. Sayangnya, film ini belum bisa menemukan keseimbangan teknologi modern Hydra dengan latar Perang Dunia I. Bagaimanapun, film pertama Captain America ini setidaknya sanggup memberikan akhiran menarik serta hubungan manis Steve Rogers dan Peggy Carter.

MV5BMTQyNzAwOTUxOF5BMl5BanBnXkFtZTcwMTE0OTc5OQ@@._V1_SY1000_SX700_AL_

17. Thor: The Dark World (2013)

Film kedua Thor ini setidaknya lebih menarik dari film pertama. Adegan-adegan di bumi terlihat baik, dengan estetika latar yang tepat. Akhirannya pun lumayan hebat, pertarungan Thor dengan Dark Elves ditampilkan dengan cukup cerdas dan epik. Penampilan latar Asgard lagi-lagi menjadi masalah. CGI yang digunakan masih kurang baik walaupun lebih baik dari film pertamanya. Selain itu, banyak adegan-adegan kecil yang tak berguna: bermaksud mengundang humor, tetapi tujuannya tak tersampaikan.

MV5BMjE5MzcyNjk1M15BMl5BanBnXkFtZTcwMjQ4MjcxOQ@@._V1_SY1000_SX700_AL_

16. Iron Man 3 (2013)

Karakter Tony Stark di film ini lagi-lagi disorot, lebih baik dari film kedua, tetapi belum sebaik film pertama. Dalam beberapa adegan, kecemasan Tony setelah trauma akan penyerangan alien pada The Avengers (2012) ditampilkan dengan baik. Di sisi lain, kegelisahan tersebut seakan terlupakan. Iron Man 3 juga berhasil berikan twist menarik. Walaupun mudah ditebak, twist karakter The Mandarin dikonstruksi cukup baik dan dibuat cukup misterius. Hanya saja, penutup film ini agak aneh. Adegan peledakan robot-robot Tony tak masuk akal, apalagi ia terlihat membuat ulang robot-robot tersebut untuk Avengers di Age of Ultron (2015).

MV5BMjM2NTQ5Mzc2M15BMl5BanBnXkFtZTgwNTcxMDI2NTE@._V1_

15. Ant-Man (2015)

Ant-Man memberikan nafas yang berbeda dalam MCU. Film ini lebih terlihat dominan sebagai film komedi yang bisa asik kita saksikan setiap akhir pekan. Konflik film ini sebenarnya mirip Iron Man pertama, perebutan teknologi baju berkekuatan super. Unsur komedi film ini asik sebab Paul Rudd yang terbiasa bermain film bergenre ini dan karakter Michael Peña sebagai Luis yang bisa membuat penonton terbahak-bahak. Kekurangan film ini (lagi-lagi) tak bisa memberikan keseimbangan penggunan CGI sehingga estetika visualnya kurang menarik. Terutama pada adegan-adegan di kantor Pym Technology.

MV5BMTg2MzI1MTg3OF5BMl5BanBnXkFtZTgwNTU3NDA2MTI@._V1_SY1000_CR0,0,674,1000_AL_

14. Guardians of the Galaxy vol. 2 (2017)

Ada sesuatu yang hilang dari sekuel Guardians of the Galaxy ini dibandingkan film pertamanya. Film pertama bagus bukan hanya karena ceritanya bagus, tetapi juga efek visual yang sangat baik serta tata suara yang hebat. Hal inilah yang tak terlalu berhasil digapai oleh Guardians of the Galaxy vol. 2. Masih baik, tetapi belum sebaik film pertama. Namun, humor-humor dalam film ini sedikit lebih unggul dibanding pendahulunya walaupun di satu sisi agak berlebihan.

MV5BYjcyYTk0N2YtMzc4ZC00Y2E0LWFkNDgtNjE1MzZmMGE1YjY1XkEyXkFqcGdeQXVyMTMxODk2OTU@._V1_SY1000_CR0,0,675,1000_AL_

13. Ant-Man and the Wasp (2018)

Sekuel Ant-Man ini membenahi kekurangan-kekurangan di film pertama. Film ini  menyuguhkan CGI yang jauh lebih baik dan aksi yang lebih seru. Bahkan, kekuatan komedi film pertama pun dibuat lebih deras. Sayangnya, konflik film ini tak terlalu besar dan klimaksnya terkesan biasa. Selain itu, ancaman dari musuh dalam film ini juga hampir tak terasa karena terlalu menonjolkan unsur komedi. Walaupun teknis filmnya apik, kisah dalam film ini mudah terlupakan.

MV5BNjgwNzAzNjk1Nl5BMl5BanBnXkFtZTgwMzQ2NjI1OTE@._V1_SY1000_CR0,0,674,1000_AL_12. Doctor Strange (2016)

Dapat melibatkan aktor sekaliber Benedict Cumberbatch sebagai Doctor Strange mungkin salah satu keberhasilan terbesar MCU. Gaya skeptis Cumberbatch serta kecerdasan bicaranya seperti yang ia tunjukkan dalam serial televisi Sherlock kembali ia hadirkan dalam sosok Stephen Strange. Visual dalam film pertama Doctor Strange ini pun fantastis dan tak banyak plot bolong. Sayangnya, tempo film terasa agak terlalu cepat sehingga bagian konflik hingga klimaks kurang terasa.

Urutan Film Terburuk-Terbaik Marvel Cinematic Universe 23--11: Spider-Man: Far from Home (2019)

11. Spider-Man: Far from Home (2019)

Sebagai penutup fase ketiga, Spider-Man: Far from Home tidak banyak memberikan dampak global yang diakibatkan oleh kejadian pada Avengers: Infinity War dan Avengers: Endgame. Bagaimanapun, aksi yang diberikan film ini begitu padat dan banyak diselingi dengan kehidupan pribadi Peter Parker dan cara ia mengisi kehilangan sosok Iron Man. Belum lagi hubungan menarik antar Peter dan MJ yang begitu memikat.

Sekian peringkat 23—11 film Marvel Cinematic Universe yang sudah rilis sejauh ini. Penasaran film-film Marvel yang isi peringkat 10 besar? Berikut artikelnya:

10 Film Terbaik Marvel Cinematic Universe

Artikel ini pertama kali tayang dengan judul “Urutan Terburuk–Terbaik Film-Film Marvel Cinematic Universe (23–11)” pada 5 Maret 2019. Disunting ulang pada tanggal 10 Juli 2019.

Penulis: Muhammad Reza Fadillah
Penyunting: Anggino Tambunan
Sumber Gambar: IMDb.com