10 Film Terbaik 2024

0
54
10 Film Terbaik 2024 oleh ulasinema

Perjuangan penyintas Perang Dunia II, penari eksotis yang mendapat kisah bak Cinderella, hingga keberanian pemuda menantang penjajahan, sinema tiada hentinya memberi kisah berbobot pada tahun 2024. Sinema pun makin merata, menjangkau seluruh dunia untuk mengaumkan kisah-kisahnya. ulasinema pun merangkum 10 film terbaik 2024.

10. A Real Pain

A Real Pain - 10 Film Terbaik 2024 ulasinema

Manusia punya berbagai cara untuk berduka dan tiap orang akan memiliki masa waktu yang berbeda-beda. Dalam duka atas kehilangan nenek tersayangnya, Benji (Kieran Culkin) mengajak sepupunya, David (Jesse Eisenberg), untuk menyelami penderitaan neneknya sebagai seorang Yahudi pada PDII. Dalam skenario neurotik Eissenberg, sosok Benji seperti ledakan yang susah diatur dan Culkin merupakan kembang api yang meriah. Keduanya pun menciptakan dinamika eksentrik yang menarik.

9. Ainda Estou Aqui / “I’m Still Here

Ainda Estou Aqui / I'm Still Here - 10 Film Terbaik 2024 ulasinema

Pada pergerakan revolusi Brazil tahun 70-an, Eunice (Fernanda Torres), terjebak dalam situasi politik rumit yang merenggangkan hubungannya dengan anak-anaknya serta mengancam hidupnya. Artistik 70-an dengan warna pastel dicampur latar pantai menciptakan tembakan-tembakan indah dalam film ini. Nuansanya hangat sehingga konflik kerasnya mengiris hati. Namun, cahaya utamanya ada di Torres. Karakter tegarnya serta keluwesannya dalam menghadapi segala rintangan emosi membuat aktingnya pantas dibilang yang terbaik tahun ini.

8. Sugarcane

Sugarcane - 10 Film Terbaik 2024 ulasinema

Pada masa kini yang menganggap era penjajahan yang dianggap telah usai, film ini hadir untuk membuka luka lama dan menuntut untuk disembuhkan. Julian Brave NoiseCat dalam film ini mengajak kita untuk menyelami upaya segregasi orang kulit putih terhadap pribumi Amerika di Kanada menggunakan institusi pendidikan agama dari mereka kecil. Ada amarah meluap akan trauma lintas generasi di sini, tetapi tidak lupa juga film ini dikemas menjadi keindahan yang tragis.

7. Anora

Anora - 10 Film Terbaik 2024 ulasinema

Kisah Cinderella bisa menjadi nyata, itulah yang dialami Ani (Mikey Madison), perempuan penari eksotis yang bertemu anak konglomerat dan diajak menikah. Ani menemukan jalan keluar dari kariernya yang takterpandang. Sayang, Cinderella hanyalah kisah fiksi dan realitas ada di depan mata. Sean Baker paham betul tentang kehidupan pekerja erotis dan betapa mimpi-mimpi semu selalu hadir sebagai pengaburan. Anora menjadi kisah yang sangat dekat, mewah, lucu, dan kejam dalam saat yang bersamaan.

6. Soundtrack to a Coup d’Etat

Soundtrack to a Coup d'Etat - 10 Film Terbaik 2024 ulasinema

Membuat dokumenter takhanya bergerak dari satu kisah ke kisah, Johan Gimonprez  pun menampilkannya dalam durasi 2 jam 30 menit film ini. Musik jazz digunakan bukan sebagai pengiring saja di sini, tetapi sebagai jiwa dari ceritanya dan mengatur tempo perpindahan tiap adegan. Kisah tentang kudeta di Kongo pun dibuatnya menjadi pentas jazz mewah yang energik dan fantastis.

5. Nickel Boys

Nickel Boys - 10 Film Terbaik 2024 ulasinema

Suara masa lalu dari segregasi rasial di Amerika Serikat penting untuk mengingatkan kita agar takmengulangi lagi kesalahan itu. Hal ini mungkin yang ingin ditunjukkan RaMell Ross dalam adaptasi dari novel Colson Whitehead. Film ini menampilkan kisah Elwood (Ethan Herisse) yang terjebak nasib sial karena warna kulitnya. Ia pun dibawa ke sekolah perbaikan saat segregasi rasial sangat terasa. Ross membuat film ini hangat di satu sisi, tetapi mengenaskan di sisi lain. Dualisme inilah mungkin yang dirasakan saat Anda dilahirkan sebagai minoritas.

4. The Brutalist

The Brutalist - 10 Film Terbaik 2024 ulasinema

Berhasil lari dari Holokaus di Eropa pada PDII ke Amerika, seorang arsitektur ternama, László Tóth (Adrien Brody) harus memulai hidupnya dari nol lagi. Sempat menjadi pekerja konstruksi serabutan, László bertemu konglomerat yang mengetahui karyanya dan memintanya untuk membuat bangunan megah. Kisah drama epos nan ambisius buatan Brady Corbet ini membuat kita teringat kepada Citizen Kane. Selain kisahnya yang spektakuler, tiada yang bisa memungkiri bahwa Corbet berhasil mengumpulkan dan mengeluarkan kemampuan terbaik dari para pemerannya. Setiap tembakan pun sangat terstruktur, walaupun ada kontroversi penggunaan kecerdasan buatan, susah untuk menampik bahwa The Brutalist sebuah mahakarya.

3. Look Back

Look Back - 10 Film Terbaik 2024 ulasinema

Seorang anak bermama Fujino (Yuumi Kawai) yang sedang merintis menjadi mangaka menemui anak seumurannya, Kyomoto (Mizuki Yoshida) yang sangat berbakat dalam menggambar pemandangan. Awalnya, hal itu membuat Fujino patah arang. Namun, setelah mengetahui Yoshida menggemarinya, keduanya bersahabat dan bekerja sama untuk membuat manga. Sayang, perbedaan visi membuat mereka berpisah dan kisah tragis pun menerpa.

Mangaka Chainsaw Man, Tatsuki Fujimoto, rasanya benar-benar menuangkan hatinya dalam cerita ini. Filmnya terasa jernih dan film-film Jepang, takterkecuali animasinya, selalu sangat apik dalam menciptakan realisme, diiringi musik manis, dan dalam dialog sinema yang memikat. Cara menyampaikan duka karakter utamanya pun sangat tajam sehingga sulit untuk mengakhiri film ini dengan membendung air mata.

2. All We Imagine as Light

All We Imagine as Light - 10 Film Terbaik 2024 ulasinema

Di antara sesak dan sibuknya kota Mumbai saat lampu terus menyinari gelap dan semua orang terus bergerak, Prabha (Kani Kusruti) dan teman sekontrakannya, Anu (Divya Prabha), coba mengendalikan dirinya agar takterombang-ambing. Sesaknya kota membuat sulit untuk menemukkan secercah cahaya alamiah, sehingga alam mungkin hanyalah imajinasi belaka. Namun, saat mengantar temannya, Parvathy (Chhaya Kadam), untuk pergi ke pedesaan, mereka pun mulai berandai-andai akan kebebasan dari hiruk-pikuk kota.

Peraih Grand Prix di Festival Film Cannes 2024 ini takdapat mewakili India karena disebut “film Eropa berlatar di India.” Takadil rasanya, padahal Payal Kapadia mungkin mewakili suara-suara penduduk Mumbai atau mungkin semua rakyat yang tinggal di kota besar yang kesulitan secara finansial. Film ini menangkap dengan jernih betapa kehidupan di kota besar bisa membutakan kita dengan huru-haranya hanya untuk bertahan hidup. Saat berpindah ke daerah pantai dan melihat cahaya natural, Kapadia pun dengan manis tampilkan semacam utopia bagi karakter-karakternya dengan nuansa yang sangat hangat.

1.  No Other Land

No Other Land - 10 Film Terbaik 2024 ulasinema

Seorang jurnalis Israel, Yuval Abraham, datang ke desa di Palestina, Masafer Yatta, dan menemui penduduk sekaligus aktivis setempat, Basel Adra. Di desa tersebut, pemerintah Israel perlahan menggerogoti desa yang seharusnya masih tanah Palestina dengan menggusur perumahan mereka. Saat penduduk memberi perlawanan, militer Israel datang dan kembali mengusir dengan dalil tempat tersebut dijadikan pangkalan militer. Perlahan-lahan semangat Basel pun jadi hancur, sebab perjuangannya seperti takmenghasilkan apa-apa.

Saat ini, tiada film yang lebih penting dari No Other Land. Dokumentasi lengkap ini hadir di tengah panasnya politik dan propaganda akan peperangan yang terjadi di Gaza. Dalam menghadirkan kisah ini, Basel dan Yuval pun menangkap hak paling dasar dari manusia, yaitu hak untuk memiliki tempat tinggal dan merasa aman. Sulit untuk tak menahan geram sembari menitikkan air mata sepanjang 90 menit film ini melihat penduduk Masafer Yatta dihancurkan dan dengan jelas dijajah. Di tengah semua itu, narasi dokumenter ini pun sangat terstruktur, beberapa tembakannya pun cantik dan dengan apik menangkap peristiwa-peristiwa pentingnya.

Baca juga: 10 Film Terbaik 2023

Penulis: Muhammad Reza Fadillah
Penyunting: Farhan Iskandarsyah