Review Film Jumanji: The Next Level (2019)

0
1899
Review Jumanji: The Next Level (2019)

Jumanji kembali menghiasi layar lebar setelah dihidupkan kembali 2 tahun lalu dari film pertamanya pada tahun 1995. Sutradara Jake Kasdan kembali menangani proyek ini dengan kembalinya para pemeran utama dari film sebelumnya. Ada banyak perubahan, tetapi kurang lebih muatannya sama.

Sejak Joe Johnston mengalihwahanakan novel Chris Van Allsburg, Jumanji, pada tahun 1995, film ini mendapatkan respons buruk dari kritikus. Namun, masyarakat merespon baik: film ini meraup keuntungan 260 juta dolar dan menjadi film klasik yang selalu dapat disaksikan bersama keluarga hingga saat ini. Tentu, menjadi wajar jika keinginan membuat sekuel terus hidup.

Dua puluh dua tahun kemudian, Jake Kasdan pun membuat sekuel dari film ini dengan judul Jumanji: Welcome to the Jungle. Melihat jajaran pemeran utamanya seperti Dwayne Johnson, Kevin Hart, Jack Black dan Karen Gillan, terlihat Jumanji baru ini ingin menghasilkan blockbuster yang lengkap dengan aksi dan komedi. Walaupun, karya ini menahbiskan dirinya sebagai sekuel, Jumanji: Welcome to the Jungle yang sangat berbeda dari film Jumanji sebelumnya.

Jumanji: Welcome to the Jungle lebih sarat aksi ketimbang film Jumanji yang lebih seperti kejar-kejaran saja. Kasdan mengemas film ini dengan cara yang menarik penonton, yakni dengan memberikan selingan-selingan candaan dengan beberapa aksi yang asik. Bagaimanapun, Jumanji: Welcome to the Jungle masih banyak kekurangan yang kerap ada dalam film-film blockbuster.

Jumanji: The Next Level (2019)

Dua tahun seusai Jumanji: Welcome to the Jungle tayang, sekuelnya, Jumanji: The Next Level (2019) hadir dengan jajaran pemeran yang sama. Mereka pun menambah beberapa karakter yang menarik, di antaranya Eddie (Danny De Vito) yang merupakan kakek Spencer (Alex Wolff) dan temannya Milo (Danny Glover). Selain sosok di dunia nyata, sosok dalam permainan Jumanji juga ditambah, yakni Ming (Awkwafina), karakter yang jago menyelundup dan mencuri.

Sebagaimana halnya sekuel, pasti ada usaha untuk membuat hal yang lebih dahsyat dari film pertamanya. Jumanji: The Next Level menambah aksi dan ketegangan yang lebih, serta candaan yang terus-menerus menggempur film. Candaan banyak ini bisa dibilang efektif, walaupun dalam beberapa adegan terasa memaksa. Untuk aksinya, memang sedikit lebih banyak dan bisa dibilang lebih seru.

Hal yang paling memukau dari film Jumanji: The Next Level yaitu aksi para karakter-karakter dalam permainan Jumanji yang menarik. Di film pendahulunya, penyesuaian karakter hanya sekadar menjadi candaan semata, karena kita belum terlalu mengenal tokoh-tokoh remajanya. Sehingga, saat mereka mengisi avatarnya, aktingnya hanya bisa dinilai bagaimana mereka memerankan remaja yang terkejut saja berada di tubuh orang dewasa.

Dalam film ini, akting para pemerannya lebih terlihat. Anda pasti sudah tahu bagaimana peranan yang biasa dimainkan Danny De Vito; sosok orang tua yang mudah marah dengan cara yang jenaka. Ketika sosoknya masuk ke dalam tubuh Bravestone yang diperankan Dwayne Johnson, aktor ini berhasil meniru hal itu dengan baik. Begitu juga ketika Milo memainkan Finbar (Kevin Hart) sehingga karakter ini tiba-tiba sangat tenang dan bisa dikatakan lamban.

Dwayne Johnson dan Kevin Hart dalam Jumanji: The Next Level (2019)

Setengah bagian film berjalan dengan menarik saat penyesuaian karakter ini berada di dunia permainan. Sayangnya, setengah bagian akhir terkesan sangat buru-buru. Transisi adegan begitu kasar dan beberapa adegan terlihat dipaksakan masuk. Misal, pertarungan Milo dan Eddie di dunia permainan, pembangunan tensi menuju ke sana begitu lemah.

Beberapa masalah kecil pun beberapa kali diselesaikan dengan kebetulan. Bahkan, ada konflik rumit datang secara tiba-tiba, saat Milo dan Eddie diculik,. Hal ini pun menjadikan akhiran film cukup bermasalah. Walaupun, sebenarnya film ini memiliki potensi untuk menjadi seru, namun cara mengemasnya tidak begitu menarik. Adegan yang seharusnya menjadi klimaks, yaitu pertarungan Bravestone dengan Jurgen the Brutal (Rory McCann) serasa antiklimaks yang diselesaikan tanpa tensi tinggi dan waktu yang singkat.

Jumanji: The Next Level akan sangat efektif jika Anda pergi ke bioskop hanya untuk mencari hiburan saja. Namun, sangat disayangkan, film ini justru memiliki masalah keterburu-buruan yang lebih besar ketimbang film pendahulunya, Jumanji: Welcome to the Jungle. Lebih disayangkan lagi ketika menimbang bahwa aktornya berperan baik dalam film ini.

Penulis: Muhammad Reza Fadillah
Penyunting: Anggino Tambunan