Review The Unbearable Weight of Massive Talent (2022)

0
314
Review The Unbearable Weight of Massive Talent (2022)

Perdebatan tentang bakat Nicolas Cage sebagai aktor hebat kerap membelah opini pencinta film. The Unbearable Weight of Massive Talent mungkin membuat perdebatan ini sebagai candaan. Dalam candaan yang dimainkan Cage sendiri, salah satu sisi dari opini tersebut rasanya terjawab.

Nicholas Cage berperan sebagai Nick Cage. Candaan macam apa ini? Inilah hasil karya Tom Gormican sebagai sutradara sekaligus penulis yang dibantu oleh Kevin Etten. Daripada memusingkan opini-opini mengenai bakat akting Cage sendiri, The Unbearable Talent of Massive Weight justru mengobrak-abriknya dan bersenang-senang. Hal yang patut disorot, Cage sendiri selain jadi aktor utama juga memproduseri film gila ini.

Kisahnya mirip dengan karier Cage sendiri yang sempat meredup dan mengolok-olok beberapa film independent yang dimainkan sang aktor pada beberapa tahun terakhir. Padahal, nyatanya, jika kita memerhatikannya dengan saksama, film-film ini menghidupkan kembali karier sang aktor yang bersinar pada tahun ‘90-an tersebut.

Bagaimanapun, dalam film ini dan mungkin juga di dunia nyata, Cage taklagi hadir di film-film blockbuster dalambeberapa tahun terakhir yang didominasi oleh film-film Marvel. Tentunya, skenario tulisan Etten dan Gormican mencandai hal ini dan berbagai candaan mengenai film lainnya atau fokus ke persona Cage itu sendiri. Hal ini membuat candaan-candaan dalam film ini begitu kaya. Sebagai pencinta dunia perfilman, candaannya pun begitu tepat.

Kisah bermula ketika agennya, Richard Fink (Neil Patrick Harris), kesulitan menemukan peranan megah untuk Cage. Kemudian,datanglah tawaran unik dari Spanyol. Seorang pengusaha kaya bernama Javi (Pedro Pascal) mengajak sang aktor untuk bermain di film yang skenarionya ia tulis. Sejak kedatangan Cage ke Spanyol, hubungannya dengan Javi begitu kuat layaknya sahabat lama.

Selanjutnya, Cage ditemui dua agen CIA, Vivian (Tiffany Hadish) dan Martin (Ike Barinholtz) yang mengungkap bahwa Javi merupakan pimpinan kartel yang menawan putri Presiden Catalonia. Cage pun diminta sebagai mata-mata Javi, walau di satu sisi, ia ragu bahwa teman barunya tersebut seorang penjahat. Apalagi, hubungan mereka makin kuat.

Beberapa aktor pendukung seperti NPH, Hadish, dan Barinholtz memang menguatkan unsur komedi dalam film ini. Narasi ceritanya pun seperti film-film spionase komedi pada umumnya. Selain itu, koneksi Cage dengan keluarganya juga masih sangat umum, tetapi ada satu adegan intens yang cermat kala Javi mengundang mereka juga ke Spanyol.

Unsur-unsur ini sebenarnya membuat film ini turun satu tingkat. Namun, hal itu mungkin takkan berpengaruh banyak terhadap kualitas utama film yang hadir pada ide gilanya. Ide gila itulah ialah memainkan Nicolas Cage sebagai Nick Cage.

Semua mata tertuju kepada akting gila Cage dalam film ini. Akting hebatnya di sini sedikit menjawab opini tentang bakatnya sebagai aktor. Ia memiliki bentang emosi yang luas, tetapi personanya memang selalu serupa. Pada akhirnya, kelihaian sutradara-lah mengatur Cage untuk bisa mengeluarkan sisi terbaiknya. Gormican pun secara lihai merangkai teriakan-teriakan hiperbolik khas Cage menjadi komedi yang selalu mengundang tawa.

Cage dan penyutradaraan Gormican memang unsur utama kehebatan film ini, tetapi peranan Pedro Pascal dan koneksi komedinya dengan sang aktor utama juga jadi faktor krusial dalam film ini. Walau takbiasa bermain komedi, peranannya sebagai pengusaha yang agak polos dan lugu menetralisasi Cage yang keras.

Mengejutkan rasanya kedua aktor ini menciptakan duet komedi terbaik di dunia perfilman dalam beberapa tahun terakhir. Model duet komedi klasik kuat terakhir yang kita ingat mungkin duet Channing Tatum & Jonah Hill dalam dua film Jump Street. The Unberarable Weight of Massive Talent rasanya seperti pelepas dahaga akan film komedi-komedi klasik yang takterikat oleh pergerakan-pergerakan sosial politik. Ide Gormican dan Etten mungkin takbegitu segar, tetapi sangat gila dan terasa begitu bebas. Film ini pun layaknya surat cinta kepada film-film komedi klasik, tetapi lebih spesial lagi terhadap aktor hebat yang kerap membelah opini, yakni Nicolas Cage.

Infografik Review The Unbearable Weight of Massive Talent (2022)

Baca juga: Review Akhirat: A Love Story – Ide Segar yang Hampir Mekar

Penulis: Muhammad Reza Fadillah
Penyunting: Anggino Tambunan