Manusia dan cinta merupakan dua hal yang mustahil untuk dipisahkan. Cinta datang dengan cara yang unik, dari segala arah dan berbagai waktu. Cinta pun merupakan monumen ekspresi ketertarikan manusia dengan manusia lainnya. Ketika hal itu dikisahkan, kita bisa menyebutnya sebagai roman. Limpahan ekspresi cinta berbentuk kisah ini banyak kita nikmati dalam film. Berikut rekomendasi film roman pilihan kami yang patut Anda tonton.
Annie Hall (1977)
Sutradara: Woody Allen
Penulis: Woody Allen
Pemeran Utama: Woody Allen, Diane Keaton
Alvy Singer (Woody Allen), si neurotik-cerdas asal New York, masih belajar tentang cinta setelah dua kali gagal dalam pernikahan. Kali ini, Alvy membangun hubungan emosional dengan Annie Hall (Diane Keaton). Mereka berdua putuskan hidup bersama tanpa status. Keduanya tidak langsung melimpahkan hasrat seksualnya pada malam pertama. Annie lebih tertarik untuk mendengar kegagalan pernikahan Alvy sebelumnya.
Alvy tidak ingin berstatus karena trauma akan dua pernikahan sebelumnya, Annie pun setuju agar mereka bisa lebih bebas. Namun seiring waktu, Alvy justru semakin posesif sehingga Annie merasa terkekang. Annie pun memilih untuk pergi dari Alvy dan mencoba menggapai mimpinya untuk menjadi aktris ternama. Kenyataan bahwa pernah bersama Annie, tetapi tidak benar-benar memilikinya justru membuat Alvy semakin terobsesi untuk memiliki Annie.
Satu dekade sebelum film ini dibuat, nama Woody Allen lebih dikenal publik sebagai komika culun dengan kacamata besar yang berbanding terbalik dengan tubuh kecilnya. Pengolah komedi satir nan cerdas menjadi citra dirinya di dunia perfilman.
Komedi cerdas gaya komika dicampur dengan lika-liku kehidupan roman nyata membuat Annie Hall sangat menarik. Peruntungan film ini pun dapat mengalahkan film Star Wars pada ajang Oscar kategori film terbaik.
Conte d’été / “A Summer’s Tale” (1996)
Sutradara: Éric Rohmer
Penulis: Éric Rohmer
Pemeran utama: Melvil Popaud, Amanda Langlet, Gwenaëlle Simon, Aurelia Nolin
Gaspard (Melvil Popaud) berlibur ke pantai sebelum memulai pekerjaan barunya. Di sana ia bertemu Margot (Amanda Langlet), pelayan kafe periang, yang secara kebetulan ia temui beberapa kali. Mereka berjalan berdua menyusuri pantai sambil bertukar cerita. Sebenarnya Gaspard bukan tanpa alasan di pantai, ia sedang menunggu Lena (Aurelia Nolin) untuk mempertegas hubungan mereka berdua. Tanpa disangka Gaspard nyaman dengan Margot. Namun, Margot sedang tidak ingin berhubungan karena tengah berada dalam komplikasi cinta dengan pria lain.
Haus akan cinta justru membawa Gaspard pada Solène (Gwenaëlle Simon), wanita penuh gairah yang pertama kali ditemuinya saat bersama Margot. Gaspard merasa bahwa Solène dapat menjadi tempat untuk melampiaskan hasratnya. Margot kesal karena Gaspard mengubah perasaannya begitu cepat, baik pada Margot maupun pada Lena. Malam harinya, Gaspard mendapat kabar dari Lena; ia akan datang. Gaspard pun harus memilih di antara Margot, Lena atau Solène.
Catatan utama: film ini merupakan saga tidak konvensional dari cerita cinta-musim milik Rohmer. Sebelumnya, sang sutradara telah menggarap Conte de printemps (1990), Conte d’hiver (1992), dilanjutkan dengan film ini, dan Conte d’automne (1998). Plotnya pun mirip, yakni tokoh utama yang terjebak kisah cinta hanya pada musim tertentu. Hanya saja, Conte d’été mungkin paling unik.
Terjebaknya Gaspard dalam percintaan antara dirinya dan tiga wanita cukup logis mengingat tindak-tanduk kebingungannya sejak awal film. Ditambah lagi ketiga karakter wanita yang masing-masing memiliki sesuatu yang dibutuhkan Gaspard. Akhiran film ini juga dijamin akan membuat penonton tercengang.
Gone with the Wind (1939)
Sutradara: Victor Fleming, George Cukor, Sam Wood
Penulis: Margaret Mitchell (cerita dari selatan dulu “Gone with the Wind”), Sidney Howard (skenario)
Pemeran Utama: Vivien Leigh, Clark Gable
Scarlett (Vivien Leigh) menyatakan cintanya pada Ashley (Leslie Howard) yang sebenarnya akan menikah dengan Melanie (Olivia de Havilland). Ashley sendiri tidak memungkiri bahwa dirinya juga cinta Scarlett, tetapi ia lebih memilih kedewasaan Melanie. Pembicaraan antara Scarlett dan Ashley didengar oleh Rhett (Clark Gable) yang sedang mengumpat. Dimulailah ketertarikan Rhett terhadap Scarlett. Scarlett pun justru menerima lamaran Charlie (Rand Brooks), saudara kandung Melanie, hanya untuk membuat Ashley cemburu. Ternyata, Charlie terbunuh saat perang sehingga Scarlett harus menjanda.
Scarlett memilih untuk tinggal bersama Melanie pada saat berduka atas kematian Charlie agar lebih dekat dengan Ashley. Saat penggalangan dana perang, Scarlett berdansa dengan Rhett yang meminangnya dan menyatakan cintanya pada Scarlett dengan cara satir. Scarlett pun menolak mentah-mentah Rhett dengan satir juga. Mereka berdua pun terus berhubungan dan membutuhkan satu sama lain. Scarlett pun menikah dengan Rhett agar dapat menghidupi tanah orangtuanya, yakni Tara. Walaupun Rhett penuh perhatian terhadap Scarlett, tetap saja Scarlett terus berhubungan dengan Ashley.
Sebelum inflasi serta harga tiket bioskop melambung, Gone with the Wind adalah film tersukses sepanjang masa. Untuk genre roman, film ini tergolong epik. Ceritanya menghabiskan latar waktu lama serta ceritanya mengambil skala besar.
Penggambaran latar sosial pada saat perang sipil Amerika yang realistis ini merupakan nilai utama film. Scarlett sebagai tokoh utama dipaksa mengarungi berbagai macam cobaan untuk tetap bertahan hidup. Cinta Scarlett dan Rhett sangat menarik untuk disimak karena kompleksitasnya.
Berikut beberapa film roman rekomendasi kami. Film-film pilihan kami tersebut memiliki keunikan ceritanya masing-masing. Tunggu rekomendasi film kami selanjutnya. Silakan berikan komentar apa pun sebagai masukan untuk redaksi kami.
Cek “Rekomendasi Film Roman (Bagian 2)” di sini!
Penulis : Muhammad Reza Fadillah
Penyunting : Anggino Tambunan