Cara Hidup Bahagia ala Pete Docter

0
621
Pete Docter

Sineas dan salah satu pendiri Pixar, Pete Docter, mengajarkan kita cara hidup bahagia. Dalam film-filmnya, ia seakan-akan menanamkan bahwa bahagia hadir mungkin tidak dengan memenuhi ambisi pribadi. Namun, dengan menikmati momen-momen dalam hidup kita.

Pete Docter telah menciptakan hal-hal takkonvensional dan agak kompleks untuk film yang pasarnya anak-anak. Bayangkan sesosok monster jelek atau seorang kakek-kakek pemurung jadi tokoh utama film animasi anak-anak, dari mana menariknya? Lalu, bayangkan lagi “emosi” atau “jiwa” jadi tokoh utama, bagaimana caranya?

Dalam kerumitan itu, Docter bersama Pixar justru menghadirkan film-film animasi paling unik yang kita nikmati dalam dua dekade terakhir. Karakter-karakter yang disebutkan sebelumnya hadir dalam film-film arahannya, seperti Monster Inc. (2001), Up (2009), Inside Out (2015), dan Soul (2020). Film-film tersebut selalu mampu menguras air mata kita dan memberikan kehangatan dalam hati kita.

Dari kurasan air mata tersebut, sineas kelahiran 9 Oktober 1968 ini mengajari kita cara berbahagia. Nilai dasar inilah yang universal dalam bahasan filmnya yang sedikit kompleks. Hal inilah yang membuat kita selalu candu kembali ke bioskop bersama keluarga untuk berbahagia bersama.

Monster Inc.

Cara Hidup Bahagia Ala Pete Docter - Monsters, Inc.

Sesosok monster besar bernama Sulley (John Goodman), menyeramkan yang kerjanya memang untuk menakut-nakuti anak-anak agar mendapatkan energi yang menggerakan kota. Ia selalu menjadi monster yang paling sukses di perusahaannya dan berhasil membuat ribuan anak-anak takut. Rekornya sempurna, tetapi ternoda ketika bertemu anak perempuan lucu bernama Boo (Mary Gibbs).

Boo melihat Sulley sebagai monster lucu. Tentu sang monster ingin menyingkirkannya karena anak-anak dianggap sebagai makhluk berbahaya dan beracun sehingga dilarang menyentuhnya. Namun, pertemuan ini membuat monster itu berubah.

Ia menyadari Boo tidak berbahaya, justru ia tersentuh hatinya karena kelucuan dan kepolosan sang anak. Terlebih lagi, ia rela mengorbankan ambisinya dan martabatnya sebagai monster terbaik untuk menyelamatkan perempuan lucu itu. Apalagi, dari tawa dan kebahagiaan Boo justru menghadirkan energi yang lebih besar dari ketakutan.

Up

Cara Hidup Bahagia Ala Pete Docter - Up (2009) Mr. Fredericksen

Serupa dengan Sulley, seorang kakek bernama Carl Frederiksen (Ed Asner) berubah kehidupannya setelah bertemu bocah lucu bernama Russell (Jordan Nagai). Carl, pria tua yang termakan ambisi, bertualang ke air terjun indah bernama Paradise Falls bersama istrinya. Hidupnya menjadi makin kelam setelah kehilangan istrinya.

Apalagi, rumah yang banyak menyimpan kenangan bersama istrinya sudah dikelilingi gedung-gedung tinggi dan terancam digusur. Carl pun lari mengejar mimpinya ke Paradise Falls, terbang dengan rumahnya bersama ribuan balon yang seharusnya menjadi barang dagangannya. Tanpa disangka, ada Russell di teras rumahnya yang terbang bersamanya.

Petualangan tersebut ternyata penuh rintangan dan membahayakan Russell. Sesampainya di Paradise Falls, ternyata ia takmenemukan kegembiraan hakiki serta mengemulasi ulang kebahagiaan seperti yang ia rasakan bersama almarhum istrinya. Ia pun sadar kebahagiaan datang bukan ketika memenuhi ambisi pribadi, tetapi dengan berbagi kegembiraan.

Soul

Cara Hidup Bahagia ala Pete Docter - Soul (2020) Joe Gardner

Ambisi pribadi pun menjadi hal yang memenuhi diri Joe Gardner (Jamie Foxx). Menjadi guru musik jauh dari apa yang ia idamkan: menjadi musisi jazz. Ketika kesempatan memenuhi impiannya datang, ia malah kecelakaan dan meninggal. Ketika jiwanya terperangkap dalam alam pengepung kehidupan (antara sebelum kehidupan dan setelah kehidupan), ia berusaha untuk kembali ke tubuhnya.

Di sana, ia bertemu sosok 22 (Tina Fey), jiwa pra-kehidupan yang selalu gagal menemukan “percikan” untuk membuatnya hidup. Kecerobohan mereka membuat keduanya kembali ke dunia kehidupan. Namun, jiwa Joe terperangkap dalam seekor kucing dan yang ada dalam tubuh Joe ialah jiwa 22.

Dalam merasakan kehidupan, 22 menemukan “percikan” yang ia cari. Namun, Joe yang termakan ambisinya memaksa 22 untuk tampil di konser jazz bersama musisi idamannya. Joe pun mengucilkan 22 dan mengambil “percikannya” agar bisa tampil. Namun, usai penampilannya, ia takmerasakan kebahagiaan hakiki walau tampil hebat.

Datanglah kilasan ciamik ala Pete Docter dengan alunan musik yang dengan mudah mengharu-biru kita. Joe melihat kembali momen-momen indah dalam hidupnya dan menyadari bahwa ia selalu tertutup ambisinya. Gara-gara hal itu, hidupnya selalu terasa berat dan takmampu merasakan kegembiraan di sekitarnya.

Inside Out

Cara Hidup Bahagia ala Pete Docter - Inside Out (2015) - Joy & Sadness

Kilasan mahakarya Docter lahir dalam Up dan ditaruh pada awalan film untuk menentukan nuansa film tersebut. Namun, kilasan tersebut terasa lebih sempurna ketika ditaruh pada akhiran film layaknya Inside Out. Oleh karena itu, hal tersebut juga disusun demikian dalam Soul.

Sama seperti Carl dan Joe, Joy (Amy Poehler) termakan ambisi dan menemukan jalan keluar dari cara yang takdiduga seperti Sully juga. Joy, emosi kegembiraan yang hidup dalam diri Riley (Kaitlyn Dias), perempuan muda yang beranjak remaja, dimakan ambisi untuk memperbaiki segalanya dengan caranya, dengan kegembiraan.

Ia pun coba menjauhi Sadness (Phyllis Smith) yang membawa kesedihan. Namun, ketika kekacauan terjadi, Sadness lah yang menjadi penyelamat. Joy sadar, kebahagiaan Riley bisa diraih bukan dari kegembiraan, tetapi dengan menerima hal yang ada di sekitar kita. Dimainkanlah kilasan memori kebahagiaan Riley yang berubah jadi kesedihan, tetapi hal itu justru membuat dirinya tegar.

Ambition Makes You Look Pretty Ugly

Lirik tersebut dilantunkan Radiohead dalam tembang mahakaryanya, “Paranoid Android”. Kita menjalani hidup pasti terciptanya impian dan cita-cita. Namun, termakan ambisi dan mengabaikan hal lainnya hanya untuk menggapai impian kita justru menggelapkan diri kita. Konsep inilah yang diterapkan Pete Docter dalam film-filmnya.

Baik itu Sully, Carl, Joe atau Joy, mereka melihat impian dengan kacamata kuda, tanpa memedulikan sekitar. Lalu, selalu ada sosok-sosok lain (yang lucu, eh, Sadness lucu, kan?) yang membuatnya sadar bahwa kebahagiaan dicapai bukan dengan memenuhi ambisi pribadi kita. Caranya, dengan berbagi, layaknya Joy dan Sadness atau Sully dan Boo, atau menerima apa adanya, layaknya Joe dan Carl. Bukan begitu, Pete?

Infografik Cara Hidup Bahagia ala Pete Docter

Baca juga: Membangun Fantasi dari Kenyataan Masa Kini Bersama Pixar

Penulis: Muhammad Reza Fadillah
Penyunting: Anggino Tambunan