Review Film Home Sweet Loan (2024): Relevan dan Dekat

0
21
Review Film Home Sweet Loan (2024): Relevan dan Dekat

Usai menggebrak dengan Noktah Merah Perkawinan (2022), Sabrina Rochelle Kalangie melanjutkan perjalanan penyutradaraannya dengan Home Sweet Loan (2024) bersama Visinema. Kisah film ini diangkat dari novel berjudul sama karangan Almira Bastari. Banyak pemeran ternama dalam jajaran film ini, tetapi pemilihan Yunita Siregar sebagai pemeran utama jadi pilihan yang menarik.

Home Sweet Loan kisahkan tentang Kaluna (Siregar) yang merasa ditekan dan diperdayakan oleh keluarganya yang ekonominya pas-pasan. Lebih parahnya lagi, Kaluna dipinggirkan di rumahnya yang penuh dengan saudara ipar dan keponakannya. Semua itu pun membuat Kaluna lebih semangat mengincar impiannya untuk membeli rumah sendiri.

Rasanya, impian punya rumah sendiri itu ada pada kita semua semasa kecil, terutama milenial yang serupa dengan Kaluna ini. Namun, seiring dengan pergerakan ekonomi dan harga rumah yang makin mahal, terutama di daerah perkotaan yang padat permukiman, impian itu perlahan sirna. Sebagai orang yang hidup di perkotaan, mayoritas dari kita mungkin sudah menerima kenyataan dan siap takmemiliki properti apa pun.

Bagaimanapun, kisah-kisah dengan tekad besar kerap menarik perhatian. Begitu pun dengan Kaluna, perempuan milenial dengan gaji UMR kota yang bertekad memiliki rumah yang tidak hanya layak, tetapi juga bagus dengan harga terjangkau. Hal menarik justru muncul dari cara film ini membangun nuansa realistisnya. Digambarkan, Kaluna sehari-hari makan di warteg, bekerja di kantor yang normal, naik angkutan umum, hingga kehidupan keluarganya yang cukup sederhana, setidaknya untuk kelas menengah di ibu kota. Bahkan, penggunaan kipas angin, mengganjal pintu dengan batu, hingga ramainya suara kucing berhantam pada malam hari juga menambah suasana realistis film ini.

Latar cerita yang ditawarkan terbilang bagus dan penuansaannya apik, hanya saja progresi ceritanya cukup biasa. Memang, ada momen-momen dramatis seperti saat Kaluna marah ke keluarganya serta momen rujuk Kaluna dengan ayahnya. Momen seperti ini menegaskan betapa kuatnya Kalangie dalam mengarahkan serta mewujudkan momen emosional film seperti yang telah ia tampilkan di Noktah Merah. Namun, layaknya Noktah Merah, Kalangie masih belum maksimal dalam menguatkan adegan-adegan perangkai klimaks.


Selain itu, kekurangan Home Sweet Loan (2024) mungkin ada pada aspek skoring. Musik-musik pendamping dalam film ini cukup standar dan tidak efektif. Dalam beberapa adegan emosional, skoring film yang standar ini malah merusak. Ada juga ciri khas Visinema yang kerap memasukkan lagu penuh sehingga terasa seperti adanya video musik dalam film. Alih-alih berhasil, rasanya hal ini kerap gagal, terutama penempatannya pada film ini yang ada di awal.

Jajaran Pemeran Bergelimang, Siregar Bersinar

Jajaran pemeran film ini bergelimang, apalagi banyak memakai bintang-bintang 2000-an hingga 2010-an. Jajaran ini dimulai dari Derby Romero sebagai Danan, Risty Tagor sebagai Tanish, Fita Anggriani sebagai Miya, Ayushita sebagai Kamala, Ariyo Wahab sebagai Kanendra, dan Wafda Saifan sebagai Hansa. Rasanya Siregar bukan nama yang paling terang dalam jajaran ini, tetapi aktingnya jelas yang paling benderang.

Pemilihannya sebagai pemeran utama membuat film ini terasa lebih normal walaupun paras para pemeran pendukungnya memang layaknya bintang film. Dengan rias yang lebih gelap, Siregar melebur menjadi pegawai kantoran Jakarta yang terlihat seperti pejuang (eks-ibu kota). Semua emosi yang ia keluarkan pun terasa tepat dan ia berhasil dalam ledakan-ledakan emosinya.

Selain itu, bintang yang bersinar lainnya dalam film ini ialah Budi Ross sebagai ayah Kaluna. Porsinya tidak banyak, tetapi di momen-momen paling emosional, ia selalu menguasainya. Selebihnya, selain Romero, pemeran lainnya mungkin taklebih dari sekadar pelengkap. Keseluruhan, Home Sweet Loan memang bukan cerita paling dramatis atau visual paling sinematografis. Dalam beberapa momen, film ini masih terkesan biasa. Namun, dengan latar belakang yang menarik dan sangat realistis, ditambah peranan kuat Yunita Siregar, film ini memiliki terasa lebih unggul. Sabrina Rochelle Kalangie pun menambah satu lagi karyanya untuk menjadi sineas unggulan Indonesia.

Infografik Review Film Home Sweet Loan (2024): Relevan dan Dekat

Baca juga: Kabut Berduri (2024) – Kelana di Hutan Kalimantan

Penulis: Muhammad Reza Fadillah
Penyunting: Anggino Tambunan