Review Film Start-Up (2019): Sebuah Komedi Satire

0
2698

Film Start-Up hadir dengan mengusung cerita yang sarat dengan komedi. Kendati demikian, isu sosial yang diangkat dalam film ini pun cukup pelik, mulai dari permasalahan seputar kenakalan remaja, kehidupan seorang lintah darat, hingga perdaganan seks di bawah umur. Permasalahan yang hadir erat dengan pilihan dalam menghadapi kenyataan hidup.

Layaknya sebuah film Korea pada umumnya, Start-Up pun banyak memasukan nilai-nilai sosial yang ada di sekitar, namun terkadang luput dalam pandangan kita. Film ini banyak menghadirkan pesan moral yang dibalut adegan serta dialog yang mengundang gelak tawa. Choi Jeong-Yeol selaku sutradara agaknya sukses menyajikan kritik sosial sekaligus hiburan bagi penonton yang menyaksikannya.

Cerita ini berpusat pada tokoh Taek-Il (Park Jun-Min), seorang pemuda 18 tahun yang tengah menghadapi pubertas akhir. Layaknya remaja pada umumnya, ia memiliki keinginan kuat untuk hidup bebas sesuai dengan keinginannya. Semenjak putus sekolah, ia hanya menghabiskan waktunya bersama sahabatnya Sang-Pil (Jung-Hae In). Hal ini ditentang oleh ibunya (Yum Jung-Ah) yang memaksanya untuk kembali bersekolah. Konflik pun terjadi di antara keduanya dan menghasilkan Taek-Il kabur dari rumahnya.

Pelarian ini berakhir di sebuah restoran China di daerah Gunsan, Provinsi Jeolla Utara. Taek-Il memulai hidup barunya sebagai pengantar makanan di restoran tersebut. Selama menjadi pengantar makanan, banyak kejadian yang membuatnya tumbuh menjadi lebih dewasa. Permasalahan besar pun hadir, Taek-Il harus menghadapi sahabatnya, Sang-Pil, yang bekerja sebagai lintah darat ketika hendak menagih hutang kepada ibunya. Sementara itu, kedai roti milik ibunda Taek-Il hendak digusur karena ditipu oleh pemilik sebelumnya.

Krisis Jati Diri dan Awal yang Baru

Start-Up banyak mengisahkan krisis jati diri pada hampir tiap karakter dalam film; ada pergolakan batin untuk memilih hal yang dirasa benar menurut hati nurani. Selain itu, krisis jati diri bermuara pada babak baru tiap karakternya. Pengembangan tiap karakter juga dapat dirasakan jelas dalam adegan demi adegannya.

Film yang diadaptasi dari webcomic daring berjudul Shidong karya Jo Geum-San ini berkutat pada permasalahan pencarian jati diri seorang remaja. Kenakalan-kenalakan khas remaja juga kental dihadirkan dalam film ini. Park Jun-Min yang memerankan tokoh Taek-Il dirasa sukses dalam menghadirkan pergolakan batin tersebut. Ia mampu mengekspresikan kegelisahan seorang remaja dalam menghadapi kerasnya dunia orang dewasa.

Taek-Il yang dibesarkan hanya dari seorang ibu membuatnya tumbuh menjadi anak yang nakal. Kekurangan kasih sayang serta minim bimbingan inilah yang membuatnya menjadi pribadi yang keras kepala dan tidak ingin diatur. Pelarian yang ia lakukan merupakan sebuah bentuk protes serta ajang pembuktian diri. Kendati demikian, melalui pelarian inilah akhirnya ia dapat menyadari arti sebuah tanggung jawab atas setiap kejadian di hidupnya.

Review Film Start-Up (2019)

Apresiasi juga agaknya patut diberikan kepada Ma Deong-Seok yang memerankan tokoh Geo-Seok, seorang mantan anggota gangster besar yang kabur dan menjadi juru masak di restoran China. Kehadirannya memiliki andil yang besar dalam film. Ia mampu membangun adegan menjadi menarik. Mulai dari ekspresi lucu sebagai fans idol group hingga ekspresi “sangar” ketika kembali menjadi seorang gangster pun berhasil ia perankan dengan sangat baik. Terlebih, chemistry dengan Park Jun-Min dalam beberapa adegan sukses menampilkan komedi yang berhasil mengocok perut penontonnya.

Di sisi lain, Geo-Seok juga memiliki konflik batin di dalam dirinya. Hal ini tergambar ketika masa lalunya yang merupakan anggota gangster terbongkar, dengan terpaksa ia pun dihadapkan dengan pilihan yang berat. Geo-Seok yang akhirnya berdamai dengan masa lalunya, memulai usaha restoran makan bersama keluarga kecilnya.

Selain Taek-Il dan Geo-Seok, hampir keseluruhan tokoh pun mempunyai konflik batin dan menemukan resolusi dari permasalahan yang mereka hadapi. Seperti sosok Sang-Pil yang terjebak dalam lingkaran bisnis rentenir. Pergolakan batin kerap muncul ketika ia secara terpaksa harus terlibat tindak kekerasan selama menjalani pekerjaannya. Ia terpaksa hampir membunuh seseorang yang takbersalah dengan tangannya sendiri. Beruntung, ia akhirnya dapat keluar dan menjalani hidup baru bersama neneknya serta Taek-Il dan ibunya.

Secara keseluruhan, Start-Up merupakan film bergenre drama-komedi yang memiliki pesan moral yang kuat di dalamnya. Melalui kegelisahan para tokoh, kita seakan diajak untuk menyelami isu sosial di sekitar, namun kita kita kerap kali menutup mata terhadap permasalahan tersebut. Meskipun demikian, film ini tidak kehilagan unsur menghibur karena terselip komedi di tiap adegannya. Film ini cocok bagi penikmat film komedi namun sarat makna. Film ini dapat menjadi pilihan tontonan menarik bersama keluarga ataupun orang yang terkasih.

Baca juga: 10 Film Terbaik 2019

Penulis: Karomaen
Penyunting: Anggino Tambunan

Tonton keseruan film Start-Up melalui aplikasi