10 Film Terbaik 2019

0
1673
10 film terbaik 2019

Tidak banyak yang mengira bahwa 2019 akan menjadi tahun yang brilian bagi dunia sinema. Tahun 2019 tidak dimulai dengan baik, tidak banyak film-film yang berkualitas atau kita sering menyebut istilah Oscar-worthy. Istilah ini mengacu pada film-film yang kualitasnya dianggap layak mendapatkan Oscar.

Memasuki pertengahan tahun, salah satu film dari Korea Selatan, yaitu Parasite menggemparkan dunia. Penyutradaraan yang hampir sempurna dari Bong Joon-Ho serta skenario yang sarat akan kritik sosial menjadikan Parasite begitu spesial. Film ini pun mencatatkan sejarah dengan menjadi film bahasa non-Inggris pertama yang menjadi pemenang film terbaik Oscar.

Selain Parasite, nyatanya banyak film-film hebat yang rilis pada akhir tahun. Ancaman datang dari jejaring penyedia streaming film, yaitu Netflix. Film-film yang diproduksi Netflix semakin menunjukkan kualitasnya; mulai dari dokumenter American Factory, mahakarya sineas legendaris, Martin Scorsese, The Irishman, hingga kisah perceraian manis dari Noah Baumbach, Marriage Story.

ulasinema pun coba memilih 25 film terbaik tahun 2019. Sementara urutan 25—11 sudah disebar di akun-akun media sosial kami, berikut 10 film terbaik 2019 versi ulasinema.

10. Apollo 11

Apollo 11

Tidak afdal rasanya tidak mengenang perayaan 50 tahun perjalanan Neil Armstrong, Edwin “Buzz” Aldrin, dan Michael Collins ke bulan. Tidak hanya dunia sains, dunia sinema pun dipengaruhi oleh peristiwa ini. Pengaruhnya ialah banyaknya film-film fiksi sains bermunculan pada dekade 1970-an. Mungkin tidak ada dramatisasi layaknya First Man yang rilis tahun lalu, tetapi ada emosi nyata yang tampil dalam film ini. Ada rasa tegang, ketidakpastian, dan berujung pada perayaan, terutama saat kutipan terkenal Armstrong diucapkan, “One small step for man, one giant leap for humankind.”

9. The Farewell

The Farewell

Melihat pembawaan Awkwafina yang begitu tenang dalam The Farewell dan peranan yang begitu berbeda dari pakemnya, jadi keunggulan tersendiri dalam film ini. Lulu Wang coba membenturkan budaya Barat dan budaya Timur, mengajak kita menimbang mana yang etis atau tidak, dibalut dengan kehangatan khas dari film-film bertema keluarga gaya Asia Timur. Pada akhirnya, kebenaran pun hanya subyektivitas semata, tergantung dari sudut pandang mana yang kita lihat. Sebuah film yang manis.

8. Uncut Gems

Uncut Gems Adam Sandler

Menyaksikan Uncut Gems, mengingatkan kita kembali kepada Punch-Drunk Love, kedua film yang sama-sama dibintangi oleh Adam Sandler. Kita lagi-lagi dibuat tercengang oleh keresahan hebat Sandler dalam film yang disutradarai Benny Safdie dan Josh Safdie ini. Saat Punch-Drunk Love masih memberikan kita napas dan “hollywood ending”, Safdie bersaudara enggan memberikan hal itu, lalu membunuh kita dengan akhiran yang memang jadi satu-satunya resolusi kisah gila ini.

7. Little Women

10 Film Terbaik 2019 - Little Women - Emma Watson, Florence Pugh, Saoirse Ronan

Ada beberapa hal yang semakin mempertegas kehebatan para sineas yang terlibat dalam film ini. Pertama, Florence Pugh kembali tampil hebat, menjadikan tahun yang solid bagi dirinya setelah menyita perhatian dari Fighting with My Family dan Midsommar. Kedua, Saoirse Ronan ialah bakat yang tidak bisa dilewatkan, akting hebatnya dalam beberapa tahun terakhir akan segera diganjar penghargaan terbaik. Terakhir, yakni Greta Gerwig, Little Women menjadi ajang sineas wanita ini melontarkan kariernya ke jenjang tertinggi. Siap-siap melihat Gerwig sebagai salah satu auteur ternama Hollywood.

6. 기생충 / “Parasite”

10 Film Terbaik 2019 - Parasite

Kemenangan Parasite di ajang Oscar merupakan kemenangan sinema dunia. Film ini akan masuk sejarah, mewakilkan serta membuka keran terhadap ribuan film non-bahasa Inggris lainnya untuk mendapatkan penghargaan yang lebih. Kegemilangan film ini takubahnya kegemilangan Bong Joon-Ho memainkan pion-pionnya, mempertentangkan naskahnya sendiri dan menjadikannya sebuah arena tarung yang begitu memikat. Dengan kritik sosial universal, gaya penulisan skenario khas film-film tegangan Korea Selatan, dan penyutradaraan ala Hollywood, Parasite tidak ada duanya.

5. Knives Out

10 Film Terbaik 2019 - Knives Out

Saat mengumpulkan jajaran pemeran yang begitu bertalenta, layaknya aktor-aktor yang dikumpulkan Rian Johnson dalam Knives Out, jelas tidak boleh dimubazirkan. Johnson tahu apa yang ingin ia lakukan, menciptakan karakter-karakter hebat yang memang akan dipertarungkan. Selusin karakter ini langsung dikupas oleh Johnson dalam babak pertama film, lalu sisanya tinggal memberikan plot yang membuat Anda terus betah selama 120 menit. Knives Out merupakan sebuah permainan yang menawan.

4. For Sama

10 Film Terbaik 2019 - For Sama

For Sama membuat kita mempertanyakan kembali apa yang paling berharga dalam kehidupan itu sendiri. Dalam perjuangannya mendapatkan kebebasan dalam revolusi Suriah, Waad Al-Katteab merekam setiap momen yang terjadi dan merangkumnya untuk dijadikan surat cinta yang begitu romantis terhadap anaknya, Sama. Momen-momen yang ditangkap Waad merupakan representasi nyata dari betapa kejinya peperangan dan di tengah itu semua, betapa lupanya kita menghargai kegembiraan menjadi kebahagiaan.

3. The Irishman

10 Film Terbaik 2019 - The Irishman - Joe Pesci, Robert De Niro

Nama Martin Scorsese mungkin sudah lebih dari cukup untuk membuat Anda ingin menyaksikan The Irishman. Namun, di tengah besarnya nama sineas uzur tersebut, film yang ia rilis pada tahun 2019 ini menantang dirinya sendiri. Pasalnya, Scorsese menggunakan unsur-unsur yang dianggap sudah lekang oleh zaman. Mulai dari menggunakan aktor-aktor tua yang sinarnya sudah meredup, seperti Robert De Niro, Al Pacino, bahkan Joe Pesci, aktor yang sepertinya hanya bersinar di tangan Scorsese saja. Tema filmnya pun kembali mafia, tema yang begitu sukses dipegang oleh sineas kelahiran New York ini, tetapi bukanlah subgenre film yang populer saat ini. Bahkan, untuk film artistik sekalipun, tema atau subgenre film seperti ini sudah jarang diminati.

Nyatanya, Scorsese berhasil membungkam segala rintangan yang memang ia inginkan dalam memproduksi The Irishman. Durasi film 3 setengah jam dirangkai dengan sabar, mendalamkan karakter dan relasi satu sama lain sehingga kisah kompleks yang terjadi dapat dimengerti dengan baik. Rias dan gerak para pemain memang agak mengganggu, tidak bisa membohongi umur mereka. Namun, penampilan De Niro, Pacino, terutama Pesci sangat gemilang. Irishman menegaskan: Scorsese masih yang terbaik.

2. Portrait de la Jeune Fille en Feu / “Portrait of a Lady on Fire”

10 Film Terbaik 2019 - Portrait of a Lady on Fire

Sering kali film-film yang bertema cinta sesama jenis kelamin penuh dengan gairah. Banyak menebar adegan telanjang atau seks menjadi simbol kebebasan atas kekangan stereotip keharusan heteroseksual. Terutama dalam sinema Prancis yang selalu penuh dengan gairah, Céline Sciamma dalam Portrait of a Lady on Fire rasanya punya cara lain untuk menunjukkan gairahnya.

Hubungan Héloïse (Adèle Haenel) dan Marianne (Noémie Merlant) dibangun Sciamma dengan sangat sabar. Dengan sudut pandang film dari sisi Marianne, siasat melukis Héloïse mungkin menjadi caranya untuk mengenal sosok perempuan yang agak misterius ini. Memilin pengenalan sosok Héloïse dari sudut pandang Marianne, lalu membangun romansa yang takbiasa, terutama pada latar waktu film, yaitu abad ke-18, penebaran hal ini begitu memesona. Belum lagi penahanan gairah yang menjadi daya pikat utama film ini. Saat gairah mencapai puncak, justru tarik-ulur percintaan kedua wanita ini semakin menarik. Ditutup dengan adegan Héloïse menahan emosinya yang meledak saat mendengarkan lagu “Four Seasons – Summer III. Presto” yang membawanya terkenang sosok Marianne kembali, hal ini membuat Portrait… begitu mahsyur.

1. Marriage Story

10 Film Terbaik 2019 - Marriage Story - Scarlett Johansson, Adam Driver

Berseterunya cinta selalu diselesaikan dengan cara mengakhiri cinta itu sendiri. Entah masih adanya cinta untuk saling mengerti dan kembali menjalin hubungan, entah memutus hubungan dan membunuh rasa cinta yang tersisa. Bagi Noah Baumbach, cinta takmelulu menuntut kebersamaan, sebuah idealisme menarik yang ia tanamkan dalam Marriage Story.

Kisah perceraian antara Charlie (Adam Driver) dan Nicole (Scarlett Johansson) tidak coba menyudutkan salah satu pihak serta menilai mana yang salah dan benar. Charlie ingin mempertahankan hubungannya dengan mempertahankan apa yang telah berjalan. Sementara bagi Nicole, ada yang salah dari apa yang telah berjalan dan keinginan untuk berubah dengan jalan perceraian tidak terelakkan. Keinginan mereka untuk tidak terlalu emosional menjalani fase perceraian justru meledak dalam adegan pertengkaran terbaik dalam sinema. Uniknya, kedua tokoh ini masih saling mencinta, tetapi cinta saja tidak cukup untuk menjaga kebersamaan dalam pernikahan.

Baca juga: 10 Film Terbaik 2018

Penulis: Muhammad Reza Fadillah
Penyunting: Anggino Tambunan